Client server diaplikasikan pada
aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara
client dan server. Dalam perkembangannya, client server dikembangkan oleh
dominasi perusahaan-perusahaan software yaitu Baan, Informix, Microsoft,
Novell, Oracle, SAP, PeopleSoft, Sun, dan Sybase.
Awalnya pengertian client server
adalah sebuah system yang saling berhunungan dalam sebuah jaringan yang
memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi
sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Definisi lain dari client server
adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu
jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri
dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam
suatu jaringan.
Istilah tier dalam server adalah
untuk menjelaskan pembagian sebuah aplikasi yang melalui client dan server.
Pembagian proses kerja adalah bagian uatama dari konsep client/ server saat
ini. Jadi saat ini pembagian kerja pada client dan server telah diatur secara
lebih spesifik.
Ø
2-tier
Membagi proses load ke dalam dua
bagaian. Aplikasi utama secara logika dijalankan atau berjalan pada sisi client
yang biasanya mengirimkan request dalam bentuk sintaks SQL ke sebuah database
server yang berfungsi sebagai media penyimpanan data.
Ø
3-tier
Membagi proses loading antara : komputer client menjalankan
graphical user interface (GUI) logic, aplikasi server menjalankan business
logic, dan database atau legacy application. Karena 3-tier memindahkan
application logic ke server sehingga sering juga disebut sebagai arsitektur fat
server.
Macam-macam arsitektur aplikasi
Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua
pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen
sistem ditempatkan dan dijalankan pada host.
§
Kelebihan arsitektur one-tier :
- Cepat dalam merancang dan
mengaplikasikannya.
- Mudah digunakan.
§
Kelemahan arsitektur one-tier :
- Tingkat kemanannya sulit.
- Skala kecil.
- Tidak memungkinkan adanya re-usable
component dan code.
2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server,
pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server
adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
¨ Kelebihan dari model client/server :
- Menangani database server secara khusus.
- Mudah digunakan.
- Lebih cocok digunakan untuk bisnis kecil.
¨ Kekurangan dari model client/server :
- Tidak ada keterbaharuan kode.
- Kurangnya skalabilitas.
- Skala kecil.
- Dari segi pengamanan sulit.
3. Three Tier
Arsitektur Three Tier ini banyak
sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan
menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan
instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka
data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business
process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan
database server.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
- Skala besar.
- Transfer informasi antara web server dan
server database optimal.
- Apabila terjadi kesalahan pada salah satu
lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah.
Kekurangan arsitektur Three Tier
:
- Lebih susah untuk merancang.
- Lebih susah untuk mengatur.
- Lebih mahal.
Sumber :
http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&q=manajemen+data+sisi+klient&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta=cr%3DcountryID&aq=f&oq=manajemen+data+sisi+klient&fp=4b52f49b53c86ed2
http://oktishare.com/2009/10/28/arsitektur-aplikasi-client-server/
bguaaaassss
BalasHapus