Aku mengadakan ketiadaan
Aku mentiadakan keadaan
Bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap
Pohon tumbang-tumbing burung senyap-senyap
Buat aku seolah kuat
Meski maut makin dekat
Menyantap santapan demi sesantap
dan melapisi atap seratap-ratap
Ketika segala cara jadi senjata
Ketika segala kuasa'pun' jadi senjata
Jadilah aku kata tanpa tutur tersenja kelana
Aku hanya jelata jauh jelita
bak mereka renta-renta tak di percaya
Aku tetap ingat "Macapat"
Tentang kesehajaan
dan kearifan terpahat
Bumi di tiduri, api di tiupi, langit di pandangi
dan rerumputan di siangi
Dan aku masih tetap seperti unggas
yang di ranggas bisa bernanah
Tak lain tak bukan bisa-bisa di Negeri ini
Negeri para penguasa menguasai
Dan yang tertindas terus memelas
Sebelum
ketidak mengertian menjemputmu
Mulailah
Mengerti akan cinta kasih
Karena esok
Mentari akan terbenam di ufuk fajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar