Pagi ini aku masih belum ada
Tapi aku masih pula bahagia
Tak seperti orang kebanyakan
Yang masih terpenjara
Belenggu dunia..
Tidak dengan aku!
Aku terbang dengan sajakku
Ku rentangkan seluruh jiwa
Aku lari ke utara
ketika banyak orang
lari ke selatan
Inilah
aku penyair
Inilah
Aku yang tak ada
Inilah
Aku Penyair tanpa ada..
Entri Populer
-
A. Fungsi Permintaan Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-fa...
-
Fungsi konomi mempunyai tugas menjalin hubungan dengan berbagai pihak dalam bidang perekonomian, perdagangan, investasi, pariwisata, dan t...
-
PENGERTIAN HUKUM EKONOMI Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu de...
-
NAMA KELOMPOK NUR HASANAH : 15109964 RIZKI UTAMI ANGGRAINI ...
-
Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Da...
-
1. Norma Norma merupakan aturan perilaku dalam suatu kelompok tertentu di mana setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di da...
-
lmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan ser...
-
Dalam kehidupan bermasyarakat setiap subjek hukum, yakni orang maupun badan badan hukum selalu berhadapan dengan berbagai aturan maupun no...
-
Latar belakang Dilihat dari perspektif sejarah Malaysia, penjajah British menggalakkan perkembangan masyarakat secara 'plural' m...
-
1. Sistem Ekonomi Tradisional Suatu sistem ekonomi yang masih menggunakan faktor-faktor produksi dengan pola tradisional atau adat kebiasa...
Senin, 29 November 2010
kepada seorang Sahabat
Pagi itu,
Dia datang menemuiku
Sebelum asap kebisingan
Yang biasa mengelilingi
Luar rumahku
Mendatangi pintu
Kamarku..
Dengan isak duka
Iya berpamitan
Untuk meninggalkan
mimpi-mimpinya
Kemudian pulang bersama
hidup
Aku lalu tersernyum
bengis
Aku kecewa bersama sesal
Tiada henti
Tiada henti
Dia datang menemuiku
Sebelum asap kebisingan
Yang biasa mengelilingi
Luar rumahku
Mendatangi pintu
Kamarku..
Dengan isak duka
Iya berpamitan
Untuk meninggalkan
mimpi-mimpinya
Kemudian pulang bersama
hidup
Aku lalu tersernyum
bengis
Aku kecewa bersama sesal
Tiada henti
Tiada henti
tak Ada lagi mimpi
Akhir-akhir ini
Aku sulit tidur
Maka tak bisa
Aku hidup dalam mimpi
Akhir-akhir ini
Aku tak melihat matahari
hanya ada hidup
Dan kemudian
hidup menggerogoti
Isi tulang dan darahku
Bahkan,akhir-akhir ini
hidup tak lagi beri ruang
mimpi untukku
Jadi
Tak ada lagi
mimpi dalam hidup
Mimpiku hilang
terhempas waktu berjalan
Mimpiku lenyap
mati beku
Aku sulit tidur
Maka tak bisa
Aku hidup dalam mimpi
Akhir-akhir ini
Aku tak melihat matahari
hanya ada hidup
Dan kemudian
hidup menggerogoti
Isi tulang dan darahku
Bahkan,akhir-akhir ini
hidup tak lagi beri ruang
mimpi untukku
Jadi
Tak ada lagi
mimpi dalam hidup
Mimpiku hilang
terhempas waktu berjalan
Mimpiku lenyap
mati beku
hEning Dan sunyii
Dulu...
Kau pernah pergi begitu saja
Dengan ingkar tiada bukti
Saat aku mati sunyi
Kini...
Kau kembali datang
Dengan sisa kengerian
Yang kau dambakan
Pelan
Ketika aku pergi
lebih dulu
Matilah kau di keroyok
sepi bertubi
Kembali senyap
Dulu...
Kau pernah pergi begitu saja
Dengan ingkar tiada bukti
Saat aku mati sunyi
Kau pernah pergi begitu saja
Dengan ingkar tiada bukti
Saat aku mati sunyi
Kini...
Kau kembali datang
Dengan sisa kengerian
Yang kau dambakan
Pelan
Ketika aku pergi
lebih dulu
Matilah kau di keroyok
sepi bertubi
Kembali senyap
Dulu...
Kau pernah pergi begitu saja
Dengan ingkar tiada bukti
Saat aku mati sunyi
Ibuuuuu
Ibuku
Yang dulu gemar berburu
Dan meramu untukku
Ibuku
Adalah juru segala juru
Dari Kunci penangkis peluru
Seperti
Biduk dari para bintang
Berserakan berlalu lalang
Ibuku
Pelukis hebat yang
Mencipratkan kuas
Dalam alunan waktuku
Memekik lirih
Tangis tertindih perih
Tak ada daya cara
Ku balas segala
Geraknya
Itulah
Ibuku...
Yang dulu gemar berburu
Dan meramu untukku
Ibuku
Adalah juru segala juru
Dari Kunci penangkis peluru
Seperti
Biduk dari para bintang
Berserakan berlalu lalang
Ibuku
Pelukis hebat yang
Mencipratkan kuas
Dalam alunan waktuku
Memekik lirih
Tangis tertindih perih
Tak ada daya cara
Ku balas segala
Geraknya
Itulah
Ibuku...
aku Di antaraa....
Aku terbaring
Bersama permainan
Bayang yang kau ciptakan
Aku terbangun
Dengan kebisuan
Yang kau tawarkan
Aku duduk
Di antara regang
Tiada tara
sAbda ALamm...
Jangan bertanya padaku lagi
Aku meniup angin terlalu kencang
Hingga buat anakmu melayang
Itu karena tubuhku
Yang terlalu mendidih
Ketika daratan ku siram Lautan
Itu karena aku terlalu jijik
Pada tubuhku yang tak bersih lagi
Kau lihat kini
Pepohonan tumbang-tumbing
Gaduh riuh dan peluh
Kau piki ini adalah akhir?
Tidak!ini adalah awal dari
sebilah pedang panjang
Yang tersimpan di balik tubuhku
yang kemudian membidik
nyawamu satu persatu
Gempa gempita , terka menyala,
bayang begadangjurang melalap
si jago garang..
Perang kian kerdil
dan kedamaian kan sirna tak berarti
Aku siapkan pelangi di sore hari
Dan tak pernah kau nikmati
Kau terlalu sibuk dengan kemelut
kepalsuan yang sedikitnya kau siangi
Ah,,
lebih baik ku simpan saja keindahan ini
percuma ku hidangkan tanpa kau pandang
Sungguh malang nasibku
Maka jangan tanya jika perlahan dendam
Ini mendidih dan muntah kelapang
Terlalu jauh jika kau menatap
Kisah Bharatayuda
Kenapa tak kau tengok saja
Masa Sailendra
Aku sudah lelah
Dan bosan atas segala
Maka,
Besok jangan bangunkan aku lagi
ketika bertapa
Sedang
Jangan tidurkan aku ketika
Berlarian
Kemudian
Jangan bertanya padaku lagi
Aku meniup angin terlalu kencang
Hingga buat anakmu melayang
Itu karena tubuhku
Yang terlalu mendidih
Ketika daratan ku siram Lautan
Itu karena aku terlalu jijik
Pada tubuhku yang tak bersih lagi
Kau lihat kini
Pepohonan tumbang-tumbing
Gaduh riuh dan peluh
Kau piki ini adalah akhir?
Tidak!ini adalah awal dari
sebilah pedang panjang
Yang tersimpan di balik tubuhku
yang kemudian membidik
nyawamu satu persatu
Gempa gempita , terka menyala,
bayang begadangjurang melalap
si jago garang..
Perang kian kerdil
dan kedamaian kan sirna tak berarti
Aku siapkan pelangi di sore hari
Dan tak pernah kau nikmati
Kau terlalu sibuk dengan kemelut
kepalsuan yang sedikitnya kau siangi
Ah,,
lebih baik ku simpan saja keindahan ini
percuma ku hidangkan tanpa kau pandang
Sungguh malang nasibku
Maka jangan tanya jika perlahan dendam
Ini mendidih dan muntah kelapang
Terlalu jauh jika kau menatap
Kisah Bharatayuda
Kenapa tak kau tengok saja
Masa Sailendra
Aku sudah lelah
Dan bosan atas segala
Maka,
Besok jangan bangunkan aku lagi
ketika bertapa
Sedang
Jangan tidurkan aku ketika
Berlarian
Kemudian
Jangan bertanya padaku lagi
SeGumpal Puisi di balik sepi
Semakin larut berkabut
Jadi percepat langkahmu kawan
Segerombolan sepi telah menggigiti
punggung ini, kau juga
Nanti kita di lumatnya bernyanyi
Malam ini jahat
kegetiran di pahat
Dia telah lama menyelinap dan
Mengelabuhiku di belakang
Tapi jika aku yang justru di curigai
Bawakan aku belati
Tapi dengar seruanku kawan
Di dunia ini tak ada yang ku takuti
Meski pekat menghantui
Aku tidak takut mati
Aku tidak takut sakit
Yang ku takuti hanyalah satu
Yaitu di penjara palsu
seperti orang-orang
Yang tak segera terbebas
dari belenggu waktu
Percepat langkamu kawan
Segerombolan sepi telah menggigiti
punggungku ini, kau juga
Jadi percepat langkahmu kawan
Segerombolan sepi telah menggigiti
punggung ini, kau juga
Nanti kita di lumatnya bernyanyi
Malam ini jahat
kegetiran di pahat
Dia telah lama menyelinap dan
Mengelabuhiku di belakang
Tapi jika aku yang justru di curigai
Bawakan aku belati
Tapi dengar seruanku kawan
Di dunia ini tak ada yang ku takuti
Meski pekat menghantui
Aku tidak takut mati
Aku tidak takut sakit
Yang ku takuti hanyalah satu
Yaitu di penjara palsu
seperti orang-orang
Yang tak segera terbebas
dari belenggu waktu
Percepat langkamu kawan
Segerombolan sepi telah menggigiti
punggungku ini, kau juga
Mitosss...
Aku percaya Goib
Aku di anggap khafir
Orang bilang Goib
itu Mitos belaka
Tidak bagiku!
Tuhan, Malaikat dan Setan
mereka ada
Goib bukan Mitos
Mitos bukan Goib
Mitos itu Demokroasi
Mitos itu Sistem
Mitos itu Sejarah yang di tulis
Di Sekolah-Sekolah
Aku percaya Goib
dan tidak percaya Mitos
Tak usah di komentari pendapatku
Ini urusanku dan jangan salahkan aku
Terserah kalian untuk hal ini
Itu bukan urusanku
Aku di anggap khafir
Orang bilang Goib
itu Mitos belaka
Tidak bagiku!
Tuhan, Malaikat dan Setan
mereka ada
Goib bukan Mitos
Mitos bukan Goib
Mitos itu Demokroasi
Mitos itu Sistem
Mitos itu Sejarah yang di tulis
Di Sekolah-Sekolah
Aku percaya Goib
dan tidak percaya Mitos
Tak usah di komentari pendapatku
Ini urusanku dan jangan salahkan aku
Terserah kalian untuk hal ini
Itu bukan urusanku
TiduRi maLam
Jangan Tanya lagi siapa aku?
Bahkan jangan tanya siapa Namaku?
Karena aku sendiri sedang sibuk
-mencari namaku di selokan kota-
Jangan "recoki" aku,
Aku sedang merindukan namaku...
Hey..
Lihat di atas sana..
Aku biasa memasukan bintang di sajakku
Tapi kali ini 'ku' lihat ada bintang bersajak
-Indah sekali,,
Ingin ku'tiduri..
Bahkan jangan tanya siapa Namaku?
Karena aku sendiri sedang sibuk
-mencari namaku di selokan kota-
Jangan "recoki" aku,
Aku sedang merindukan namaku...
Hey..
Lihat di atas sana..
Aku biasa memasukan bintang di sajakku
Tapi kali ini 'ku' lihat ada bintang bersajak
-Indah sekali,,
Ingin ku'tiduri..
Gambaran Dari sahabat
Gambaran itu datang
Untuk 'ku' timbang
Dia orang yang paling sabar
ku kenal
Tapi ketika kekesalan
merasukinya
Bagai hantu yang
tak bisa ku ajak
bernegosiasi
Lalu kala itu ia
menyuratiku
Berinti,
Ku datang menemui
Ku turuti permintaannya
Siang agak sore itu aku
datang,
menjalari jalanan ibu kota
dari Cililitan hingga Senayan
Dia menatapku
dengan kerut di keningnya
Telingaku berdesis
Rupanya jauh-jauh hari
sudah ia meracik
teka-teki hidup
tuk di hidangkan
untuk ku santap
Lalu ia berkata;
"Apa yang sedang kau cari
di Jakarta?''
Aku diam dan dia
melanjutkan
"Kau gila, aku gila
kau sangat gila dan aku
semakin gila
Tapi,apa kau pernah berfikir
siapa yang agak waras
diantara kita?
Lupakan saja...
Mungkin di Wonogiri
Bahkan di Surakarta
sekalipun
Bisa saja hanya kau
saja satu-satunya
yang gila...
Sebaliknya
Sepertiku
Mungkin di Surabaya
hanya aku yang gila
Tapi,
Di Jakartaini'begitu banyak
orang-orang gila seperti kita
Bukan satuan, bukan puluhan
mungkin hingga ratusan
Atau bisa saja ribuan
Maka,
Kenapa kau masih harus
meyakini kegilaanmu?"
Hatiku kecewa
Sangat kecewa
Aku pulang tanpa
berucap kata
Gambaran itu datang
untuk ku buang
di pinggir jalan
Tanpa lagi
Ku timbang..
Untuk 'ku' timbang
Dia orang yang paling sabar
ku kenal
Tapi ketika kekesalan
merasukinya
Bagai hantu yang
tak bisa ku ajak
bernegosiasi
Lalu kala itu ia
menyuratiku
Berinti,
Ku datang menemui
Ku turuti permintaannya
Siang agak sore itu aku
datang,
menjalari jalanan ibu kota
dari Cililitan hingga Senayan
Dia menatapku
dengan kerut di keningnya
Telingaku berdesis
Rupanya jauh-jauh hari
sudah ia meracik
teka-teki hidup
tuk di hidangkan
untuk ku santap
Lalu ia berkata;
"Apa yang sedang kau cari
di Jakarta?''
Aku diam dan dia
melanjutkan
"Kau gila, aku gila
kau sangat gila dan aku
semakin gila
Tapi,apa kau pernah berfikir
siapa yang agak waras
diantara kita?
Lupakan saja...
Mungkin di Wonogiri
Bahkan di Surakarta
sekalipun
Bisa saja hanya kau
saja satu-satunya
yang gila...
Sebaliknya
Sepertiku
Mungkin di Surabaya
hanya aku yang gila
Tapi,
Di Jakartaini'begitu banyak
orang-orang gila seperti kita
Bukan satuan, bukan puluhan
mungkin hingga ratusan
Atau bisa saja ribuan
Maka,
Kenapa kau masih harus
meyakini kegilaanmu?"
Hatiku kecewa
Sangat kecewa
Aku pulang tanpa
berucap kata
Gambaran itu datang
untuk ku buang
di pinggir jalan
Tanpa lagi
Ku timbang..
aku dini Hari dan sekarang :D
Entah mengapa..
Malam ini aku tak mampu tidur
-pejam mata-
Aku rindu aroma bedak tabur
yang biasa menempel di pipi bundaku
{kala; gemar " ku '' ciumi semasa kecil}
Ah,aku sepi "pun" aku ingin lagi bermimpi
Tersiar di perkampungan kota
Terngiang di kelopak benak
"Sedang apa bunda di Desa?"
Aku mau lelap dan menuju
lagi dekap..
Malam ini aku tak mampu tidur
-pejam mata-
Aku rindu aroma bedak tabur
yang biasa menempel di pipi bundaku
{kala; gemar " ku '' ciumi semasa kecil}
Ah,aku sepi "pun" aku ingin lagi bermimpi
Tersiar di perkampungan kota
Terngiang di kelopak benak
"Sedang apa bunda di Desa?"
Aku mau lelap dan menuju
lagi dekap..
Cinta Lovee
Dulu..
Kita sama-sama pejalan asmara
Kesehajaan menyala-nyala
Kerap percaya pada khayal
dan keindahan yang ada
Aku orang desa
Kau lebih mendesa
Kau dan aku masih polos
Gemar melakukan nikmat tak sengaja
Beda dulu
Beda sekarang
Kita mulai menyembah bengis
Dan manis yang kini sadis
aku lagi lukis
Kau anggap harta tolak ukur bahagia
Begitu aku yang tak ada daya
Cinta kemakan pula
Selamat tinggal masa lalu
Besok dan seterusnya tak ada
lagi cerita
Sudah selesai,
Panggungnya sudah tutup
Aku nikmati saja kegetiran mata
berdarah
Mata menatap tajam badai telan.
Paras ayumu jadi kengerian
bertaring tajam
Aku semakin menggigil kedinginan
Sembari tatap kamu ketakutan
Terdenai keramaian
makin jadi kebisuan
Cintaku kelam..
Kita sama-sama pejalan asmara
Kesehajaan menyala-nyala
Kerap percaya pada khayal
dan keindahan yang ada
Aku orang desa
Kau lebih mendesa
Kau dan aku masih polos
Gemar melakukan nikmat tak sengaja
Beda dulu
Beda sekarang
Kita mulai menyembah bengis
Dan manis yang kini sadis
aku lagi lukis
Kau anggap harta tolak ukur bahagia
Begitu aku yang tak ada daya
Cinta kemakan pula
Selamat tinggal masa lalu
Besok dan seterusnya tak ada
lagi cerita
Sudah selesai,
Panggungnya sudah tutup
Aku nikmati saja kegetiran mata
berdarah
Mata menatap tajam badai telan.
Paras ayumu jadi kengerian
bertaring tajam
Aku semakin menggigil kedinginan
Sembari tatap kamu ketakutan
Terdenai keramaian
makin jadi kebisuan
Cintaku kelam..
Bingkai Kosong
Pergi melipat mimpi
Kembali merakit sunyi
Kini teduh bunyi
Ngeri ngeri sekali
Datang beranak pinak
Eram ngeram bertuak
Senggang berkucau merak
Lelah aku teriak injak
Dalam kisah tak berujung
Pada gundul tanpa tudung
Jangan marah merah begitu
Aku undur diri dulu
Kembali merakit sunyi
Kini teduh bunyi
Ngeri ngeri sekali
Datang beranak pinak
Eram ngeram bertuak
Senggang berkucau merak
Lelah aku teriak injak
Dalam kisah tak berujung
Pada gundul tanpa tudung
Jangan marah merah begitu
Aku undur diri dulu
Sebuah RaHasia
Sahabatku
Yang meracuniku...
Tapi harus ku'rahasiakan
identitasnya dari kalian...
_Bandit kata kakap_
Menteror dan membombardir
setiap sudut...
Sahabatku
Yang melarangku
Untuk tidak membajak...
Sahabatku
Yang mengajariku
Untuk terus mencuri...
Tapi harus ku'rahasiakan
identitasnya dari kalian...
Yang meracuniku...
Tapi harus ku'rahasiakan
identitasnya dari kalian...
_Bandit kata kakap_
Menteror dan membombardir
setiap sudut...
Sahabatku
Yang melarangku
Untuk tidak membajak...
Sahabatku
Yang mengajariku
Untuk terus mencuri...
Tapi harus ku'rahasiakan
identitasnya dari kalian...
miss u all :D
Sebuah renungan yang membuatku kembali tersenyum disaat kamu ingin melepaskan seseorang ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya • disaat kamu mulai tidak mencintainya ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya • disaat kamu mulai bosan dengannya .ingatlah selalu saat terindah bersamanya • disaat kamu ingin menduakannya bayangkan jika dia selalu setia • saat kamu ingin membohonginya ingatlah disaat dia jujur padamu :) Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu • Yang indah hanya sementara Yang abadi adalah kenangan Yang ikhlas hanya dari hati Yang tulus hanya dari sanubari Tidak mudah mencari yang hilang Tidak mudah mengejar impian Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga • Ingatlah pada pepatah "Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini" Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif :) Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas • Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun...Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi Sehelai benang pun tak bisa dimiliki • Apalagi yang mau diperebutkan Apalagi yang mau disombongkan Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani Jangan terlalu perhitungan Jangan hanya mau menang sendiri Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita :) Belajarlah tiada hari tanpa kasih Selalu berlapang dada dan mengalah
Hidup ceria, bebas leluasa • Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan Tak ada dendam yang tak bisa terhapus ♥
Hidup ceria, bebas leluasa • Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan Tak ada dendam yang tak bisa terhapus ♥
Langganan:
Postingan (Atom)