Entri Populer

Senin, 29 November 2010

peNyair Tiadaa

Pagi ini aku masih belum ada
Tapi aku masih pula bahagia
Tak seperti orang kebanyakan
Yang masih terpenjara
Belenggu dunia..

Tidak dengan aku!
Aku terbang dengan sajakku
Ku  rentangkan seluruh jiwa

Aku lari ke utara
ketika banyak orang
lari ke selatan

Inilah
aku penyair
Inilah
Aku yang tak ada
Inilah
Aku Penyair tanpa ada..

kepada seorang Sahabat

Pagi itu,
Dia datang menemuiku

Sebelum asap kebisingan
Yang biasa mengelilingi
Luar rumahku
Mendatangi pintu
Kamarku..

Dengan isak duka
Iya berpamitan
Untuk meninggalkan
mimpi-mimpinya

Kemudian pulang bersama
hidup

Aku lalu tersernyum
bengis

Aku kecewa bersama sesal
Tiada henti

Tiada henti

tak Ada lagi mimpi

Akhir-akhir ini
Aku sulit tidur
       Maka tak bisa
       Aku hidup dalam mimpi

Akhir-akhir ini
Aku tak melihat matahari
hanya ada hidup

Dan kemudian
hidup menggerogoti
Isi tulang dan darahku

Bahkan,akhir-akhir ini
hidup tak lagi beri ruang
mimpi untukku

Jadi
Tak ada lagi
mimpi dalam hidup

Mimpiku hilang
terhempas waktu berjalan

Mimpiku lenyap
mati beku

hEning Dan sunyii

Dulu...
Kau pernah pergi begitu saja
Dengan ingkar tiada bukti
Saat aku mati sunyi

Kini...
Kau kembali datang
Dengan sisa kengerian
Yang kau dambakan
Pelan
Ketika aku pergi
lebih dulu
Matilah kau di keroyok
sepi bertubi
Kembali senyap

Dulu...
Kau pernah pergi begitu saja
Dengan ingkar tiada bukti
Saat aku mati sunyi

Ibuuuuu

Ibuku
Yang dulu gemar berburu
Dan meramu untukku

                        Ibuku
                        Adalah juru segala juru
                        Dari Kunci penangkis peluru


Seperti
Biduk dari para bintang
Berserakan berlalu lalang

                          Ibuku
                          Pelukis hebat yang
                          Mencipratkan kuas
                          Dalam alunan waktuku

Memekik lirih
Tangis tertindih perih
  
                            Tak ada daya cara
                            Ku balas segala
                            Geraknya

  Itulah
  Ibuku...

aku Di antaraa....


Aku terbaring
Bersama permainan
Bayang yang kau ciptakan

                                         Aku terbangun
                                         Dengan kebisuan
                                         Yang kau tawarkan

Aku duduk
Di antara regang
Tiada tara

sAbda ALamm...

Jangan bertanya padaku lagi
Aku meniup angin terlalu kencang
Hingga buat anakmu melayang

Itu karena tubuhku
Yang terlalu mendidih

Ketika daratan ku siram Lautan
Itu karena aku terlalu jijik
Pada tubuhku yang tak bersih lagi

Kau lihat kini
Pepohonan tumbang-tumbing

Gaduh riuh dan peluh

Kau piki ini adalah akhir?
Tidak!ini adalah awal dari
sebilah pedang panjang
 Yang tersimpan di balik tubuhku
yang kemudian membidik
nyawamu satu persatu

Gempa gempita , terka menyala,
bayang begadangjurang melalap
si jago garang..

Perang kian kerdil
dan kedamaian kan sirna tak berarti

Aku siapkan pelangi di sore hari
Dan tak pernah kau nikmati
Kau terlalu sibuk dengan kemelut
kepalsuan yang sedikitnya kau siangi

Ah,,
lebih baik ku simpan saja keindahan ini
percuma ku hidangkan tanpa kau pandang

Sungguh malang nasibku
Maka jangan tanya jika perlahan dendam
Ini mendidih dan muntah kelapang

Terlalu jauh jika kau menatap
Kisah Bharatayuda

Kenapa tak kau tengok saja
Masa Sailendra

Aku sudah lelah
Dan bosan atas segala

Maka,
Besok jangan bangunkan aku lagi
ketika bertapa

Sedang
Jangan tidurkan aku ketika
Berlarian

Kemudian
Jangan bertanya padaku lagi

SeGumpal Puisi di balik sepi

Semakin larut berkabut
Jadi percepat langkahmu kawan
Segerombolan sepi telah menggigiti
punggung ini, kau juga

Nanti kita di lumatnya bernyanyi

Malam ini jahat
kegetiran di pahat

Dia telah lama menyelinap dan
Mengelabuhiku di belakang

Tapi jika aku yang justru di curigai
Bawakan aku belati

Tapi dengar seruanku kawan
Di dunia ini tak ada yang ku takuti
Meski pekat menghantui

Aku tidak takut mati
Aku tidak takut sakit

Yang ku takuti hanyalah satu
Yaitu di penjara palsu
seperti orang-orang
Yang tak segera terbebas
dari belenggu waktu

Percepat langkamu kawan
Segerombolan sepi telah menggigiti
punggungku ini, kau juga

Mitosss...

Aku percaya Goib
Aku di anggap khafir

Orang bilang Goib
itu Mitos belaka

Tidak bagiku!

Tuhan, Malaikat dan Setan
mereka ada

Goib bukan Mitos
Mitos bukan Goib

Mitos itu Demokroasi
Mitos itu Sistem
Mitos itu Sejarah yang di tulis
Di Sekolah-Sekolah

Aku percaya Goib
dan tidak percaya Mitos

Tak usah di komentari pendapatku
Ini urusanku dan jangan salahkan aku
Terserah kalian untuk hal ini
Itu bukan urusanku

TiduRi maLam

Jangan Tanya lagi siapa aku?
Bahkan jangan tanya siapa Namaku?

Karena aku sendiri sedang sibuk
-mencari namaku di selokan kota-

Jangan "recoki" aku,
Aku sedang merindukan namaku...

Hey..
Lihat di atas sana..

Aku biasa memasukan bintang di sajakku

Tapi kali ini 'ku' lihat ada bintang bersajak
-Indah sekali,,
Ingin ku'tiduri..

Gambaran Dari sahabat

Gambaran itu datang
Untuk 'ku' timbang

Dia orang yang paling sabar
ku kenal

Tapi ketika kekesalan
merasukinya

Bagai hantu yang
tak bisa ku ajak
bernegosiasi

Lalu kala itu ia
menyuratiku

Berinti,
Ku datang menemui

Ku turuti permintaannya

Siang agak sore itu aku
datang,
menjalari jalanan ibu kota
dari Cililitan hingga Senayan

Dia menatapku
dengan kerut di keningnya

Telingaku berdesis

Rupanya jauh-jauh hari
sudah ia meracik
teka-teki hidup
tuk di hidangkan
untuk ku santap

Lalu ia berkata;

"Apa yang sedang kau cari
di Jakarta?''

Aku diam dan dia
melanjutkan

"Kau gila, aku gila
kau sangat gila dan aku
semakin gila

Tapi,apa kau pernah berfikir
siapa yang agak waras
diantara kita?

Lupakan saja...

Mungkin di Wonogiri
Bahkan di Surakarta
sekalipun

Bisa saja hanya kau
saja satu-satunya
yang gila...

Sebaliknya

Sepertiku

Mungkin di Surabaya
hanya aku yang gila

Tapi,

Di Jakartaini'begitu banyak
orang-orang gila seperti kita

Bukan satuan, bukan puluhan
mungkin hingga ratusan

Atau bisa saja ribuan

Maka,
Kenapa kau masih harus
meyakini kegilaanmu?"

Hatiku kecewa
Sangat kecewa

Aku pulang tanpa
berucap kata

Gambaran itu datang
untuk ku buang
di pinggir jalan

Tanpa lagi
         Ku timbang..

aku dini Hari dan sekarang :D

Entah mengapa..

Malam ini aku tak mampu tidur
-pejam mata-

Aku rindu aroma bedak tabur
yang biasa menempel di pipi bundaku
{kala; gemar " ku '' ciumi semasa kecil}

Ah,aku sepi "pun" aku ingin lagi bermimpi

Tersiar di perkampungan kota
Terngiang di kelopak benak
"Sedang apa bunda di Desa?"

Aku mau lelap dan menuju
lagi dekap..

Cinta Lovee

Dulu..
Kita sama-sama pejalan asmara
Kesehajaan menyala-nyala

Kerap percaya pada khayal
dan keindahan yang ada

Aku orang desa
Kau lebih mendesa

Kau dan aku masih polos
Gemar melakukan nikmat tak sengaja

                           Beda dulu
                           Beda sekarang

Kita mulai menyembah bengis
Dan manis yang kini sadis
aku lagi lukis

Kau anggap harta tolak ukur bahagia
Begitu aku yang tak ada daya
Cinta kemakan pula

Selamat tinggal masa lalu
Besok dan seterusnya tak ada
lagi cerita

Sudah selesai,
Panggungnya sudah tutup

Aku nikmati saja kegetiran mata
berdarah
Mata menatap tajam badai telan.

Paras ayumu jadi kengerian
bertaring tajam

Aku semakin menggigil kedinginan
Sembari tatap kamu ketakutan
Terdenai keramaian
makin jadi kebisuan

Cintaku kelam..

Bingkai Kosong

Pergi melipat mimpi
Kembali merakit sunyi
Kini teduh bunyi
Ngeri ngeri sekali

                    Datang beranak pinak
                    Eram ngeram bertuak
                    Senggang berkucau merak
                    Lelah aku teriak injak

Dalam kisah tak berujung
Pada gundul tanpa tudung
Jangan marah merah begitu
Aku undur diri dulu

Sebuah RaHasia

Sahabatku
Yang meracuniku...

                  Tapi harus ku'rahasiakan
                   identitasnya dari kalian...

_Bandit kata kakap_
Menteror dan membombardir
setiap sudut...

                    Sahabatku
                    Yang melarangku
                     Untuk tidak membajak...

Sahabatku
Yang mengajariku
Untuk terus mencuri...

                    Tapi harus ku'rahasiakan
                     identitasnya dari kalian...

miss u all :D

Sebuah renungan yang membuatku kembali tersenyum disaat kamu ingin melepaskan seseorang ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya • disaat kamu mulai tidak mencintainya ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya • disaat kamu mulai bosan dengannya .ingatlah selalu saat terindah bersamanya • disaat kamu ingin menduakannya bayangkan jika dia selalu setia • saat kamu ingin membohonginya ingatlah disaat dia jujur padamu :) Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu • Yang indah hanya sementara Yang abadi adalah kenangan Yang ikhlas hanya dari hati Yang tulus hanya dari sanubari Tidak mudah mencari yang hilang Tidak mudah mengejar impian Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga • Ingatlah pada pepatah "Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini" Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif :) Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas • Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun...Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi Sehelai benang pun tak bisa dimiliki • Apalagi yang mau diperebutkan Apalagi yang mau disombongkan Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani Jangan terlalu perhitungan Jangan hanya mau menang sendiri Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita :) Belajarlah tiada hari tanpa kasih Selalu berlapang dada dan mengalah
Hidup ceria, bebas leluasa • Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan Tak ada dendam yang tak bisa terhapus ♥