Entri Populer

Selasa, 31 Mei 2011

Cinta Menurut islam

MENURUT PENGERTIANNYA, CINTA ADA 8 MACAM

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :

(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri
sendiri.
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain. Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa
ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah
pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.


8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang
kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)



MENURUT TINDAKKANNYA , CINTA ADA 4 MACAM


Kata – kata cinta ,acap kali kita dengar ,dan juga kita rasakan,bahkan cinta seakan menjadi tuan dalam menentukan pilihan dan kita hanya menjadi hamba sang cinta,kalau cinta yang seperti ini hanya menyusahkan dan membuat kita lalai dan lupa kaidah dan hakikat cinta seorang insan manusia,cinta dalm bahasa arab adalam “mahabah”bahasa ingris ”love”.
                Cinta pun dapat menjerumuskan kita kedalam lubang hitam maksiat dan kesirikan,yang sebenarnya syirik(menduakan tuhan) adalah dosa besar yang tak ter maafkan,cinta pada prinsip nya ialah fitrah manusia dari ALLOH . Jika kita bisa mengelola hati tuk memilah mana itu cinta dan nafsu ,maka cinta pun kan menjadi “ibadah”,pengerak hati “menuju jalan alloh”,dan menjadi “amal”.
                Menurut muhamad bin ‘abdul wahabAl-yamani dalam kitab Al-qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid  dan juga di muat dalm buku THE TRUE POWER OF CINTA menyatakan bahwa cinta ada 4 macam:
1.Cinta Ibadah
                Yaitu mencintai Alloh dan apa-apa yang di cintainya,dengan dalil ayat dan hadist,
2. Cinta Syirik
                Yaitu mencitai kepada selai ALLOH .ALLOH berfirman : “Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain ALLOH sebagai tandingan-tandingan(bagi ALLOH),mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada ALLOH.”(QS.AL-Baqoroh:165)
3. Cinta Maksiat
Yaitu cinta yang menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang di haramkan ALLOh dan meninggalkan apa yang di perintahkan-NYA. Alloh berfirman, “dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.”(QS>AL-Fajr:20)
4.Cinta Tabiat
                Cinta yang ini ,seperti cinta kepada anak,keluarga,diri,harta,dan perkara lain yang di bolehkan. Namun ,cinta ini tetap sebatas cinta tabiat. ALLOH berfirman:”ketika mereka(sauadar-saudar Yusuf ‘alaihi salam) berkata : “yusuf dan adiknya lebih di cintai oleh bapak kita dari pada kita.”(QS.Yusuf:8) ini cinta tabiat,jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaan kepada ALLOH,sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban maka cinta ini berubah menjadi cinta maksiat. Namun bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada ALLOH  atau bahkan lebih,maka cinta tabiat ini berubah pula menjadi cinta syirik.
                Itulah 4 macam cinta yang meti di ketahui dan di waspadai apabila cinta itu melalaikan kita pada kekasih sejati yaitu Alloh dan rasul nya.




Apabila kamu melihat orang-orang yang ragu dalam agamanya dan ahli bid'ah sesudah aku (Rasulullah Saw) tiada maka tunjukkanlah sikap menjauh (bebas) dari mereka. Perbanyaklah lontaran cerca dan kata tentang mereka dan kasusnya. Dustakanlah mereka agar mereka tidak makin merusak (citra) Islam. Waspadai pula orang-orang yang dikhawatirkan meniru-niru bid'ah mereka. Dengan demikian Allah akan mencatat bagimu pahala dan akan meningkatkan derajat kamu di akhirat. (HR. Ath-Thahawi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar